Sunday, July 14, 2013

KERJAYA WARTAWAN

Kewartawanan Penyiaran

Berkenaan Kewartanan Penyiaran



Kewartawanan adalah kerjaya yang khusus dalam memaklumkan kepada orang awam mengenai acara dan aktiviti. Orang yang terbabit dalam bidang kewartawanan digelar sebagai wartawan. Wartawan bekerja untuk akhbar, majalah, laman web dan stesen TV atau radio. 
'
Wartawan juga adalah orang yang suka untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang terjadi kepada dunia di sekeliling mereka. Mereka membuat banyak penyelidikan mengenai topik yang berlainan berkaitan dengan kerja mereka. 

Wartawan berada di barisan hadapan  dalam menyampaikan berita terbaru, umum dan penyiasatan. Ada juga yang melakukan kerja editorial, menulis di ruangan akhbar atau majalah  dan menulis ulasan. Yang lain mungkin akan terbabit dengan blog, papan perbincangan dan artikel dalam talian. 

Dua elemen penting kewartawanan ialah melaporkan dan menulis. Laporan hanya pengumpulan maklumat untuk berita tertentu berdasarkan temu bual dan pemerhatian. Penulisan tertumpu kepada penyampaian fakta tepat. Penyiaran ialah pengedaran audio dan kandungan video melalui radio, televisyen, atau cara lain untuk penonton.

Prospek Kerjaya
Terdapat peluang pekerjaan bagi wartawan media cetak mahupun penyiaran, namun agak sukar untuk mendapatkan pekerjaan pada mulanya. Walau bagaimanapun, peluang baru sentiasa ada. Wartawan yang kreatif dan inovatif mempunyai prospek cerah.

Jadual Gaji


Tangga gaji wartawan adalah bergantung kepada gred. Menurut Kesatuan Kebangsaan Wartawan Malaysia (NUJ), wartawan gred I, II dan III masing-masing mendapat kira-kira RM21, 000, RM26, 000 dan RM30, 000 setahun. Wartawan pada gred khas mendapat kira-kira RM33, 500 setahun manakala mereka pada supergrade membuat kira-kira RM44, 000 setahun.



PANDUAN UNTUK JADI JURNALIS YANG BAIK

Menjadi wartawan bukan untuk mencari kawan, juga tidak mencari lawan — tapi mencari berita.
Ingat: wartawan mencari berita — bukan mencari kawan, juga bukan lawan.

“Sesungguhnya wartawan adalah pertapa yang hebat; yang sanggup kesepian di tengah keramaian; karena dia lebih peduli pada APA daripada SIAPA.”

 “Aku akan tulis kegiatan anda. Kalau mau visi-misi, itu iklan. Kalau mau gratis, lakukan atau ucapkan sesuatu yang menarik dan punya nilai berita.”

Sebagai wartawan, lebih bagus jika anda tidak punya profesi lain. Hindari menjadi pengurus parpol, LSM, apalagi pemborong. “Semakin sedikit predikat yang disandang, semakin baik seorang wartawan menulis,” ujar Katharine Graham, pemilik Washington Post.

Cara terbaik menjadi penulis yang baik adalah: mulai dulu menjadi pembaca yang baik. Usahakan menulis feature setidaknya sekali dua minggu .

Berita bukan cuma mengenai pejabat, tapi kisah rakyat kecil.
Jurnalisme adalah pekerjaan orang-orang kreatif.

Tak ada salahnya sesekali bereksperimen dengan kosa-kata dan frasa baru. Itu membuat karya anda senantiasa segar dan tidak membosankan. Jangan pernah berpikir akan dipuji sebagai wartawan hebat karena anda menulis istilah-istilah sulit, berbahasa asing, dan ilmiah.

Bila anda gemar menyelipkan kata-kata ilmiah pada setiap kalimat dan alinea, cobalah menulis buku pelajaran atau jadi dosen — anda sudah kesasar berprofesi sebagai wartawan.

Semakin jarang mengutip sumber anonim, semakin baik.

Semakin berani seorang sumber disebutkan identitasnya, semakin kecil kemungkinan ia berbohong.
Wartawan harus berkarakter. Yang kumaksudkan adalah karakter pada tulisan; bukan penampilan diri, apalagi kalau harus menggondrongkan rambut dan memakai sandal jepit ketika meliput.

Tulisan itu menjadi lebih hidup. “Wajah Sang Bupati dijilat sampai berselemak …,” begitu penambahan dari Porman — yang juga seorang penyair — yang tulisannya memang khas dan berkarakter.

Jangan sesekali menjiplak berita dari wartawan lain, apalagi menjiplak yang sudah terbit. Banyak wartawan tukang jiplak? Karena itulah karya-karyanya tidak berkarakter.

Belajarlah memotret. Berita koran akan lebih menarik jika disertai foto. Meskipun tugas utama reporter adalah menulis, sebaiknya jangan malas memotret. Terkadang sebuah foto yang kuat lebih layak menghabiskan lima kolom koran dibanding berita.

Foto jurnalistik yang baik tidak selalu harus fokus atau berwarna tajam dan indah. Yang utama ialah: foto itu menjelaskan sesuatu.

Tugas wartawan sebatas memberitahu publik apa yang terjadi. Maka jangan memosisikan diri sebagai interogator, jaksa, atau hakim ketika mewawancarai narasumber.

Pakailah bahasa yang santun. Kritis tidak berarti harus kasar. Lebih baik kita terlihat bodoh di depan narasumber daripada konyol di mata pembaca.
Senjata wartawan yang paling ampuh adalah bertanya.